Jumat, 31 Januari 2014

INDONESIAN SPECIAL ARMY FORCE'S

TENTARA NASIONAL INDONESIA

TNI Angkatan Darat
1. KOMANDO PASUKAN KHUSUS (KOPASSUS)
Komando Pasukan Khusus yang disingkat menjadi Kopassus adalah bagian dari Komando Utama (KOTAMA) tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat, Indonesia. Kopassus memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror.Prajurit Kopassus dapat mudah dikenali dengan baret merah yang disandangnya, sehingga pasukan ini sering disebut sebagai pasukan baret merah. Kopassus memiliki moto Berani, Benar, Berhasil.
SPESIALIS: Perang Gerilya/Perang Kemerdekaan
JENIS: Penyerang

2. KOMANDO CADANGAN STRATEGIS ANGKATAN DARAT (KOSTRAD)


Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau biasa disingkat Kostrad adalah bagian dari Komando Utama (KOTAMA) tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat. Kostrad memiliki pasukan berkisar antara 25.000 sampai 26.000 personel yang memiliki selalu siap untuk beroperasi atas perintah panglima TNI kapan saja.
SPESIALIS: Operasi Pertahanan Strategis
JENIS: Pertahanan

3. BATALYON INFANTERI (YONIF)


Batalyon Infanteri atau Yonif merupakan satuan dasar tempur pasukan infanteri Tentara Nasional Indonesia (TNI) di bawah brigade atau resimen, Batalyon infantri dapat merupakan bagian taktis dari suatu brigade dan dapat juga berdiri sendiri dengan tugas taktis dan administrasi.Seloka/Semboyan Batalyon Infantri di Indonesia adalah Yudha Wastu Pramuka, dimana Yudhawara : berarti pelaksanaan atau alat perang, sedangkan Pramuka : secara harfiah berarti paling depan atau secara wujud berarti termuka, jadi Yudhawastu Pramuka berarti pelaksana/alat perang yang terdepan atau alat perang yang utama.
SPESIALIS: Peperangan Unkonvensional/Perang Berlarut
JENIS: Penyerangan

4. KAVALERI
Batalyon Kavaleri (Yonkav) adalah batalyon pasukan kavaleri Tentara Nasional Indonesia (TNI). Berbeda dengan Batalyon Infanteri, Batalyon Kavaleri tidak selalu terdiri dari 600-1000 personel. Ukuran Batalyon bagi Korps yang menggunakan Baret Hitam ini biasanya menggunakan jumlah kendaraan yang dimiliki, misal terdiri dari sekian tank atau sekian panser. Misalnya, pada Batalyon Kavaleri di lingkungan Kostrad, satu peleton kavaleri terdiri atas 3 tank Scorpion dan 1 tank Stormer APC. Lebih jauh, tiga peleton membentuk satu kompi, dan akhirnya tiga kompi membentuk satu batalyon.
Pembinaan Kesatuan Kavaleri berada dalam lingkup tugas Pussenkav (Pusat Kesenjataan Kaveleri) TNI AD yang bertugas menyelenggarakan Pembinaan Fungsi Kesenjataan Kavaleri, Pendidikan dan Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan serta Pengembangbiakan Kuda Militer dilingkungan Angkatan Darat dalam rangka pembinaan kemampuan dan kekuatan kesenjataan Kavaleri serta pembinaan satuan Kavaleri.
JENIS: PERSENJATAAN

TNI Angkatan Laut
1. MARINIR


Korps Marinir adalah salah satu Kotama (Komando Utama TNI Angkatan Laut). Dalam struktur organisasi TNI AL, Korps Marinir adalah sebuah Kotama sejajar dengan Kotama lain seperti Koarmatim, Koarmabar, Kolinlamil, Kobangdikal, Seskoal dan AAL. Cikal bakal Korps Marinir bermula dari tanggal 15 November 1945, di mana nama Corps Mariniers tercantum dalam Pangkalan IV ALRI Tegal sehingga tanggal ini dijadikan sebagai hari lahir Korps Marinir. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan No. A/565/1948 pada tanggal 9 Oktober 1948 ditetapkan adanya Korps Komando di dalam jajaran Angkatan Laut. Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL) kembali menggunakan nama Korps Marinir sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut No. Skep/1831/XI/1975 tanggal 15 November 1975.
KORMAR memiliki slogan Jalesu Bhumyamca Jayamahe,bermaksud Di Laut dan Darat Kita Jaya.
SPESIALIS: Peperangan Laut

TNI Angkatan Udara
1.KOMANDO OPERASI ANGKATAN UDARA
Komando Operasi Angkatan Udara I atau disingkat Koops AU I adalah salah satu Komando Operasi TNI Angkatan Udara yang mencakup wilayah Indonesia bagian barat yang meliputi seluruh Sumatra, Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Banten, Jakarta dan sebagian Jawa Tengah. Koops AU I bermarkas di Halim Perdanakusumah Jakarta.
Komando ini mempunyai tugas yaitu pembinaan kemampuan dan kesiapsiagaan operasional satuan-satuan TNI AU dalam jajarannya, dan melaksanakan operasi-operasi udara dalam rangka penegakan kedaulatan negara di udara, mendukung penegakan kedaulatan negara di darat dan di laut.
SPESIALIS: Peperangan Udara.

SPECIAL ANTI TERROR
1. SAT-81 GULTOR KOPASSUS
Kopassus adalah pasukan khusus Angkatan Darat Indonesia. kelompok yang melakukan misi operasi khusus bagi pemerintah Indonesia, seperti tindakan langsung: konvensional perang, sabotase, kontra-pemberontakan: kontra-terorisme, dan pengumpulan intelijen. Kopassus ini didirikan pada tanggal 16 April 1952. dan satuan khusus paling ditakuti adalah Den 81 Gultor. sayang satuan ini kurang populer dari pada satuan Densus 88 milik kepolisian di Indonesia, padahal den 81 Gultor adalah salah satu satuan paling ditakuti di dunia. seorang pasukan Den 81 Gultor sama dengan kemampuan 5 tentara biasa.
SPESIALIS: Anti Bajak pesawat terbang, Perang kota, pembebasan sandera, penanggulan terror
BAGIAN: Kopassus (Tni Ad).
2. DETASEMEN JALA MENGKARA (DENJAKA)
Detasemen Jala Mangkara (disingkat Denjaka) adalah sebuah detasemen pasukan khusus TNI Angkatan Laut. Denjaka adalah satuan gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Korps Marinir TNI-AL. Anggota Denjaka dididik di Bumi Marinir Cilandak dan harus menyelesaikan suatu pendidikan yang disebut PTAL (Penanggulangan Teror Aspek Laut). Lama pendidikan ini adalah 6 bulan. Intinya Denjaka memang dikhususkan untuk satuan anti teror walaupun mereka juga bisa dioperasikan di mana saja terutama anti teror aspek laut. Denjaka dibentuk berdasarkan instruksi Panglima TNI kepada Komandan Korps Marinir No Isn.01/P/IV/1984 tanggal 13 November 1984. Denjaka memiliki tugas pokok membina kemampuan antiteror dan antisabotase di laut dan di daerah pantai serta kemampuan klandestin aspek laut.
SPESIALIS: Anti Bajak kapal laut, Sabotase, penanggulan terror
BAGIAN:  Korps Marinir (Tni Al)

3. DETASEMEN BRAVO 90 (DEN BRAVO)
Detasemen Bravo 90 (disingkat Den Bravo-90) terbilang pasukan khusus Indonesia yang paling muda pembentukannya. Baru dibentuk secara terbatas di lingkungan Korps Pasukan Khas TNI-AU pada 1990, Bravo berarti yang terbaik. Konsep pembentukannya merujuk kepada pemikiran Jenderal Guilio Douchet: Lebih mudah dan lebih efektif menghancurkan kekuatan udara lawan dengan cara menghancurkan pangkalan/instalasi serta alutsista-nya di darat daripada harus bertempur di udara. Motto: Catya Wihikan Awacyama Kapala artinya Setia, Terampil, Berhasil.
SPESIALIS: Pengamanan alutsista udara
BAGIAN: Tni Au
4. GEGANA
Satuan I Gegana adalah bagian dari POLRI yang tergabung dalam Brigade Mobil (brimob) yang memiliki kemampuan khusus seperti anti teror, penjinakan bom, intelijen, anti anarkis, dan penanganan KBR (Kimia, Biologi, Radio aktif).
Dalam perjalanan sejarahnya, Gegana berhasil mengukuhkan keberadaannya sebagai satuan khusus Polri mampu menangani tugas-tugas berkadar tinggi. Beberapa tugas yang telah berhasil dilaksanakan oleh satuan ini antara lain Konflik Aceh, Penangkapan teroris Poso, penjinakan bom, dan lain-lain.
Personil Gegana dalam melaksanakan tugas seringkali tidak diberitahukan identitasnya secara luas untuk menjaga kerahasiaan, keamanan, Keselamatan Pribadi dan keluarga.
SPESIALIS: Anti-teror, Penjinakan bom dan KBR, Anti-anarkis
BAGIAN: Brimob (Polri)

5. DETASEMEN KHUSUS 88 (DENSUS 88)
Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 adalah satuan khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk penanggulangan teroris di Indonesia. Pasukan khusus berompi merah ini dilatih khusus untuk menangani segala ancaman teror, termasuk teror bom. Beberapa anggota juga merupakan anggota tim Gegana.
Detasemen 88 dirancang sebagai unit antiteroris yang memiliki kemampuan mengatasi gangguan teroris mulai dari ancaman bom hingga penyanderaan. Densus 88 di pusat (Mabes Polri) berkekuatan diperkirakan 400 personel ini terdiri dari ahli investigasi, ahli bahan peledak (penjinak bom), dan unit pemukul yang di dalamnya terdapat ahli penembak jitu. Selain itu masing-masing kepolisian daerah juga memiliki unit antiteror yang disebut Densus 88, beranggotakan 45-75 orang, namun dengan fasilitas dan kemampuan yang lebih terbatas. Fungsi Densus 88 Polda adalah memeriksa laporan aktivitas teror di daerah. Melakukan penangkapan kepada personel atau seseorang atau sekelompok orang yang dipastikan merupakan anggota jaringan teroris yang dapat membahayakan keutuhan dan keamanan negara R.I.
Densus 88 adalah salah satu dari unit antiteror di Indonesia, di samping Detasemen C Gegana Brimob, Detasemen Penanggulangan Teror (Dengultor) TNI AD alias Grup 5 Anti Teror, Detasemen 81 Kopasus TNI AD (Kopasus sendiri sebagai pasukan khusus juga memiliki kemampuan antiteror), Detasemen Jalamangkara (Denjaka) Korps Marinir TNI AL, Detasemen Bravo (Denbravo) TNI AU, dan satuan antiteror BIN.
SPESIALIS: Penanggulan Terror
BAGIAN: Mabes Polri


Mengemdi Taxi